Pameran Residensi Seni, Wujud Komitmen Nuanu Lestarikan Warisan Seni Indonesia

JakartaHits.id – Dengan bangga, Nuanu menghadirkan Pameran Residensi Seni, yang menunjukkan komitmen mendalam terhadap lanskap seni Bali dan Indonesia. Pameran yang bertajuk ‘Adicitta Buana’ ini dikuratori Ignatia Nilu yang telah menjadi mentor bagi 8 seniman Indonesia selama 2 bulan program residensi di Nuanu.

Seniman-seniman yang berpartisipasi termasuk Aditya Wisesha, Alfiah Rahdini, Dhoni Yudhanto, I Gusti Ngurah Diva Naya, Koko Sondaka, Octo Cornelius Tri Andriatno, Tempa (Putud Utama & Rara Kuastra), dan Wisnu Ajitma.

Delapan karya seni mereka akan menjadi instalasi permanen di Eco Path, sebuah bantaran sungai di Nuanu yang menawarkan pengalaman mendalam bagi pengunjung yang memperlihatkan simbiosis antara seni dan alam di dalam ekosistem hutan. Taman ini akan terbuka untuk umum setelah Nuanu dibuka resmi pada Juli 2024.

Program residensi seni ini merupakan wujud komitmen Nuanu terhadap warisan seni Indonesia yang kaya dan sekaligus bentuk dedikasi Nuanu untuk menumbuhkan bakat-bakat lokal.

Dengan menyediakan wadah bagi seniman untuk berekspresi dan berproses kreatif, Nuanu bertujuan memperkuat keberadaan mereka sekaligus mempromosikan keberadaan mereka dan menggaungkan suara seniman-seniman ini ke dunia global.

Residensi ini menawarkan kesempatan unik bagi seniman untuk mendalami tema perubahan ekologi, hubungan manusia-dengan-alam, dan kemajuan teknologi.

Sepanjang program residensi ini, seniman-seniman yang terpilih terlibat dalam diskusi multidisiplin dan bereksperimen dengan praktik pembuatan seni berkelanjutan, menciptakan karya seni yang menyatu dengan ruang alam sambil melakukan interaksi dan dialog dengan lingkungan sekitar.

 Sergey Solonin, Pendiri Nuanu mengatakan salah satu misi utama Nuanu sebagai kota kreatif adalah menjadi wadah pendukung bagi seniman dari semua disiplin, memastikan para seniman merasa dihargai, diakui, dan diberdayakan untuk menjelajahi kreativitas mereka secara bebas.

“Program ini tidak hanya menawarkan platform untuk ekspresi artistik tetapi juga berusaha untuk memahami dan mengatasi tantangan, kebutuhan, dan aspirasi seniman di wilayah ini.”ujar Sergey

Program Residensi Seni Nuanu kali ini memilih delapan seniman Indonesia berbakat dari berbagai latar belakang. Setiap seniman menerima dana sebesar IDR 100 juta, bersama dengan akomodasi dan berbagai akses ke ekosistem Nuanu. Setelah program residensi dua bulan, seniman-seniman ini menghasilkan karya-karya luar biasa yang dipamerkan di Eco Path Nuanu.

Terletak di Bali, Nuanu terus berkembang sebagai kota kreatif, menawarkan tempat perlindungan bagi seniman untuk menjelajahi, menciptakan, dan berkembang. Melalui Program Residensi Seni, Nuanu tetap berkomitmen untuk menumbuhkan lanskap seni dan budaya Bali dan Indonesia. Pameran seni ini akan dibuka untuk publik mulai Juli 2024.

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button